PP-Darul Mu'minin

Pengertian dan Tata Cara Sholat Sunnah Idul Fitri

Sholat Id merupakan salah satu anjuran yang disyariatkan Nabi Muhammad SAW pada tahun kedua hijrah. Hukum dari sholat id adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan bagi setiap kaum muslim. Waktu melaksanakan sholat id dilakukan sejak matahari terbit hingga masuk waktu dzuhur. akan tetapi di Indonesia sholat id dilakukan pada pagi hari di hari raya idul fitri.

Sholat idul fitri disunnahkan untuk memperlambat, hal tersebut untuk memberi kesempatan bagi mereka yang belum melaksanakan zakat fitrah. Berbeda dengan sholat idul adha yang dianjurkan untuk mengawalkan waktu, untuk memberi kesempatan masyarakat melaksanakan kurban selepas sholat idul adha.

Sholat idul fitri dilakukan sebanyak dua rakaat, dengan tata cara sebagai berikut :

1. Pertama adalah niat shalat Idul Fitri di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. Berikut lafal niatnya,  

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى 

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”   

2. Membaca doa ifititah, kemudian disunnahkan untuk tabir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela tiap takbir dianjurkan untuk membaca lafal berikut,

  اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا   

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”   

Atau bisa juga lafal ini, 

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ   

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”   

3. Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunnahkan untuk membaca surat Al-A’la, lalu dilanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.   

4. Setelah takbir untuk berdiri rakaat kedua, disunnahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah. Lalu lanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.   

5. Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib terlebih dulu, jangan dulu beranjak dari tempat. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *