PP-Darul Mu'minin

Bahagia Dalam Perspektif Islam

Kebahagiaan merupakan segala hal yang ada di luar manusia, dan bersifat kondisional dan sangat temporal. Pada manusia umumnya kebahagiaan akan terasa jika sedang pada masa berjaya, maka di situ ada kebahagiaan. Akan tetapi jika sedang jatuh, maka hilanglah kebahagiaan itu. Maka menurut pandangan umum tidak ada kebahagiaan yang abadi dalam jiwa manusia. Karena kebahagiaan itu sifatnya sesaat, dan tergantung dengan kondisi eksternal manusia.

Dalam islam sejatinya kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia bukanlah diukur dengan banyaknya materi (harta, tahta dan lainnya). Akan tetapi, kebahagiaan dalam perspektif islam dapat diukur dari bagaimana manusia tersebut dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’aalaa. Tentunya, kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya akan binasa dan bersifat sementara, Sedang apa yang di sisi Allah adalah yang lebih baik dan bersifat kekal.

Dalam islam kebahagiaan merupakan dimana kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan (iman) dan berperilaku sesuai dengan keyakinannya itu. Seperti dapat kita lihat melalui kisah-kisah sahabat dan para pelopor islam terdahulu seperti Bilal bin Rabah yang merasa bahagia saat dapat mempertahankan keimanannya meskipun dalam kondisi disiksa. Lalu Imam Abu Hanifah merasa bahagia meskipun harus dijebloskan ke penjara dan dicambuk setiap hari, karena menolak diangkat menjadi hakim negara. Para sahabat nabi, rela meninggalkan kampung halamannya demi mempertahankan iman. Mereka bahagia. Hidup dengan keyakinan dan menjalankan keyakinan dalam islam.

Islam menyatakan bahwa “kebahagiaan” itu bukan merujuk kepada sifat jasmani pada manusia, bukan pula kepada hasrat manusia dan bukan pula dia suatu keadaan khayalan yang hanya dapat dinikmati dalam alam pikiran belaka.

Menurut Imam al-Ghazali, puncak dari kebahagiaan pada diri manusia adalah ketika dia berhasil mencapai ma’rifatullah (telah mengenal Allah SWT). Selanjutnya, al-Ghazali menyatakan:

“Ketahuilah bahagia tiap-tiap sesuatu apabila kita dapat merasakan nikmat, kesenangan dan kelezatannya maka rasa itu lahyang dapat menentukan perasaan masing-masing. Maka kelezatan pada mata adalah dengan melihat rupa yang indah, kenikmatan pada telinga adalah dengan mendengar suara yang merdu, demikian pula segala anggota yang lain pada tubuh manusia.

Ada pun kelezatan hati ialah ma’rifat kepada Allah, karena hati dijadikan tidak lain yaitu untuk mengingat Allah SWT. Seorang rakyat jelata akan sangat gembira kalau dia dapat berkenalan dengan seorang pejabat tinggi atau menteri, lalu kegembiraan itu dapat naik berlipat-ganda ketika dia dapat berkenalan dengan yang lebih tinggi lagi derajatnya, misalnya raja atau presiden.

Maka tentu saja berkenalan dengan Allah, adalah puncak dari segala macam kegembiraan. Lebih dari apa yang dapat dibayangkan  oleh manusia, sebab tidak ada yang lebih tinggi dari kemuliaan Allah. Dan oleh sebab itu tidak ada ma’rifat yang lebih lezat daripada ma’rifatullah. Bahagia akan semakin terasa ketika kita sampai dalam tingkatan ma’rifatullah.

Ma’rifatullah adalah buah dari ilmu. Ilmu yang mampu mengantarkan manusia kepada keyakinan bahwa tiada Tuhan selain Allah (Laa ilaaha illallah). Maka dari hal tersebut, untuk dapat meraih kebahagiaan yang abadi, manusia wajib untuk mengenal Allah SWT. 

Sebagai orang Muslim, kita tentu mendambakan hidup bahagia,  hidup dalam keyakinan mulai dengan mengenal Allah dan ridha, menerima keputusan-keputusan-Nya, serta ikhlas menjalankan aturan-aturan-Nya. Kita mendambakan diri kita merasa bahagia dalam menjalankan shalat, kita bahagia menunaikan zakat, kita bahagia bersedekah, kita bahagia menolong orang lain, dan kita pun bahagia menjalankan tugas amar ma’ruf nahi munkar.

Karena ketika kita melakukan segala hal dengan hati yakin dan ikhlas kepada Allah SWT, maka dalam keadaan sulitpun kita akan merasa bahagia. Dan ketika kita melakukan segala hal sesuatu atas keyakinan hati kita semata-mata hanya untuk Allah SWT (akhirat) maka kebahagiaan duniawi akan menyertai.


Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *